Dimensi Edukasi dalam Ungkapan Larangan Masyarakat Minangkabau

Authors

  • Noni Febriana Universitas Putra Indonesia YPTK
  • Robby Dharma Universitas Putra Indonesia YPTK

DOI:

https://doi.org/10.35134/jmi.v25i2.15

Keywords:

dimensi edukasi, ungkapan larangan, masyarakat Minangkabau

Abstract

Artikel ini ditujukan untuk mendeskripsikan dimensi edukasi yang terdapat dalam ungkapan larangan masyarakat Minangkabau. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik analisis isi. Penelitian ini dilakukan pada empat tempat di kota Padang, yaitu: Padang Barat, Padang Timur, Padang Utara, dan Padang Selatan. Data penelitian ini adalah ungkapan larangan masyarakat Minangkabau yang dikumpulkan melalui hasil observasi dan wawancara dengan penghulu, cerdik pandai, dan alim ulama. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan dua hal. Pertama, bentuk ungkapan larangan masyarakat Minangkabau dapat direkonstruksi berdasarkan pelanggarnya, yaitu: wanita hamil, anak perempuan, dan anak laki-laki. Kedua, dimensi edukasi ungkapan larangan masyarakat Minangkabau juga dapat direkonstruksi berdasarkan tindakan, yang terdiri atas tiga dimensi edukasi, yaitu pekerjaan, pertanda, dan kesehatan tubuh. Dimensi edukasi yang terkandung dalam ungkapan larangan masyarakat Minangkabau ditujukan untuk semua orang dan berfokus pada konteks dan perbuatan yang dilanggar, seperti: duduk, menyapu, bermain, bekerja, berjalan, makan, dan aktivitas keseharian lainnya yang terlihat tidak etis atau sumbang.

References

Danandjaja, James. (1991). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Danandjaja, James. (1995). A Comparative Study of Japanese and Indonesia Folklores. Southeast Asian Studies. Vol.33, No.3:202—213.

Ermanto. (2009). Fenomena Masyarakat Minangkabau dalam Cerpen Si Padang karya Harris Effendi Thahar dan Robohnya Surau Kami karya A.A. Navis: Pemahaman Sastra dengan Pendekatan Kebahasaan” dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Volume 15. No. 5 Tahun 2009. Padang: FBSS UNP.

Ingemark, Dominic and Camila Asplund. (2007). Teaching Ancient Folklore. The Classical Journal. 102, (3), 279-289.

Sartika, Dwi. (2009). Nilai-nilai Pendidikan dalam Ungkapan Kepercayaan Masyarakat Suku Bungus di Desa Tanah Merah Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Indogiri Hilir Riau. Skripsi. Padang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBSS UNP.

Downloads

Published

2019-12-31

How to Cite

Noni Febriana, & Robby Dharma. (2019). Dimensi Edukasi dalam Ungkapan Larangan Masyarakat Minangkabau. Majalah Ilmiah UPI YPTK, 25(2), 228–241. https://doi.org/10.35134/jmi.v25i2.15

Issue

Section

Articles